STEM Indonesia resmi menghadirkan Bapak Dwi Susanto, Ph.D., ekonom dengan pengalaman akademik dan riset internasional, sebagai anggota baru National Advisory Board. Saat ini, ia menjabat sebagai Managing Director Technology Advancement di Danantara, posisi yang menempatkannya pada pusat pengembangan strategi hilirisasi dan pemanfaatan teknologi untuk kebutuhan nasional.
Kehadirannya dinilai menjadi langkah strategis bagi STEM Indonesia dalam memperkuat arah kebijakan inovasi dan meningkatkan relevansi teknologi di tengah kebutuhan pembangunan Indonesia yang terus berkembang.
Rekam Jejak Akademik di Amerika Serikat
Karier akademik Dr. Dwi dibangun di sejumlah institusi ternama di Amerika Serikat. Setelah menyelesaikan studi magister di University of Arkansas, ia melanjutkan pendidikan doktoral dan meraih gelar Ph.D. dari Louisiana State University (LSU), sebuah institusi riset yang dikenal kuat dalam kebijakan publik, ekonomi pembangunan, dan analisis industri.
Pengalaman akademik lintas negara ini membentuk cara pandangnya dalam melihat hubungan antara inovasi teknologi, kesiapan pasar, dan kebutuhan masyarakat.
Pengalaman Profesional di AS dan Dunia Riset
Selama berkarier di Amerika Serikat, Dr. Dwi sempat menjadi Researcher di Texas A&M University, salah satu universitas riset terbesar di AS. Di institusi tersebut, ia terlibat dalam penelitian berbasis data dan kebijakan yang berkaitan dengan pembangunan ekonomi dan sektor industri.
Pengalamannya dalam riset di Texas A&M memberikan dasar kuat dalam memahami bagaimana teknologi dinilai dari berbagai sudut—mulai dari dampak ekonomi hingga keberlanjutan implementasi. Selain itu, ia pernah memimpin Ametis Institute sebagai President Director, sebuah lembaga yang bergerak di bidang riset kebijakan dan pengembangan kapasitas.
Kini, melalui perannya di Danantara, Dr. Dwi menangani aspek technology advancement yang menghubungkan pendekatan teknologi dengan kebutuhan pertumbuhan industri nasional.
Menguatkan Hilirisasi Teknologi Indonesia
STEM Indonesia menilai kontribusi Dr. Dwi sebagai bagian penting dalam merumuskan strategi hilirisasi yang lebih terukur dan berdampak. Perspektif ekonomi yang ia miliki dianggap mampu menjembatani proses inovasi—mulai dari tahap konsep dan riset hingga implementasi di lapangan.
Pendekatan lintas disiplin ini semakin diperlukan mengingat tantangan teknologi yang tidak hanya menyangkut keilmuan, tetapi juga kesiapan pasar, rantai pasok, dan dinamika industri.
Kutipan Founder STEM Indonesia
Founder STEM Indonesia, Dr. Eng. Bayu Indrawan, menyampaikan apresiasinya atas kehadiran Dr. Dwi dalam jajaran penasihat nasional. Ia menekankan pentingnya pandangan ekonomi dalam proses membangun kemandirian teknologi.
“Kemandirian teknologi tidak hanya dibangun dari laboratorium, tetapi juga dari kemampuan membaca kebutuhan pembangunan nasional,” ujar Dr. Bayu dalam wawancara singkat.
“Dr. Dwi membawa sudut pandang ekonomi yang sangat penting untuk memastikan inovasi benar-benar memberi manfaat bagi masyarakat dan industri.”
Dr. Bayu juga melihat kontribusi Dr. Dwi sebagai kekuatan dalam mempercepat hilirisasi inovasi.
“Pengalaman beliau menunjukkan bagaimana sebuah ide teknologi diuji, disempurnakan, lalu diterapkan hingga memberi dampak nyata. Kehadiran beliau memperkuat langkah kami menuju ekosistem STEM yang lebih tangguh, relevan, dan berorientasi pada kebermanfaatan,” tuturnya.
Mendorong Ekosistem STEM yang Lebih Mandiri
Dengan bergabungnya Dr. Dwi, STEM Indonesia mempertegas komitmennya untuk menghadirkan pemikiran lintas disiplin dan mempercepat hilirisasi inovasi. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat kemandirian teknologi nasional, sekaligus memperluas kolaborasi antara riset, industri, dan dunia pendidikan.
