info@stem.or.id
Yayasan Aljazari Indonesia

STEM, Bina Ilmu, Cipta Inovasi

Beranda » Berita & Kegiatan  »  Kolaborasi Tanpa Batas: Advisory Board Internasional Perkuat Ekosistem STEM Indonesia
Kolaborasi Tanpa Batas: Advisory Board Internasional Perkuat Ekosistem STEM Indonesia

STEM Indonesia semakin memperkuat langkahnya dalam membangun ekosistem STEM yang inklusif dan berdaya saing regional. Kali ini, organisasi pendidikan sains, teknologi, rekayasa, dan matematika ini menyambut hangat Muhammad Shafiq Shahrul Amar dari STEM Malaysia sebagai anggota baru International Advisory Board.

Langkah ini menandai komitmen kedua negara untuk mendorong kolaborasi lintas batas dalam dunia pendidikan dan inovasi. Kehadiran Tuan Shafiq dipandang strategis karena pengalaman dan jejaring luas yang dimilikinya di Malaysia dan kawasan Asia Tenggara.

Menghubungkan Ide dan Praktik
Sebagai anggota advisory board, Tuan Shafiq akan berperan sebagai jembatan antara program STEM di Indonesia dan Malaysia. Ia akan memberikan masukan strategis untuk pengembangan program guru, kegiatan pelajar, dan berbagai inisiatif kolaboratif. Tujuannya jelas: memperluas akses pembelajaran, mempererat hubungan antarpendidik, dan menstimulasi inovasi yang dapat memberi dampak nyata bagi masyarakat.

Muhammad Shafiq memiliki rekam jejak panjang dalam pengembangan pendidikan STEM di Malaysia. Ia aktif memimpin program yang memfasilitasi pertukaran praktik terbaik antar sekolah dan komunitas STEM, sekaligus membangun platform bagi generasi muda untuk berkreasi, belajar, dan mengembangkan ide-ide baru.

Pandangan STEM Indonesia
Founder STEM Indonesia, Dr. Eng. Bayu Indrawan, menyambut positif kontribusi Tuan Shafiq:

“Kami sangat menghargai kesediaan Tuan Shafiq untuk bergabung. Perspektif dan pengalaman beliau akan memperkaya program kami dan memperkuat kolaborasi lintas negara, khususnya dalam membangun ekosistem STEM yang lebih inklusif dan berdampak,” ujar Dr. Bayu dalam wawancara singkat.

“Melalui kolaborasi ini, kami ingin mewujudkan visi STEM Without Borders—pendidikan STEM yang tidak mengenal batas negara atau budaya, di mana para pendidik dan pelajar dapat belajar bersama, berbagi ide, dan mengembangkan inovasi yang nyata.”

Menurut Dr. Bayu, kehadiran advisory board internasional membantu STEM Indonesia melihat peluang baru dalam pertukaran ilmu dan praktik, sekaligus memperkuat strategi pengembangan program yang relevan dengan kebutuhan regional.

Kolaborasi Nyata untuk Generasi Muda
Kehadiran Tuan Shafiq membuka peluang bagi program-program seperti kunjungan guru, workshop internasional, dan proyek kolaboratif pelajar Indonesia-Malaysia. Program ini tidak hanya menambah pengalaman praktis, tetapi juga membangun wawasan lintas budaya, keterampilan kolaborasi, dan pemahaman akan tantangan global.

“Kolaborasi ini adalah kesempatan bagi generasi muda untuk melihat bahwa sains dan teknologi tidak hanya ada di laboratorium atau buku, tetapi juga di dunia nyata. Mereka bisa belajar dari pengalaman teman-teman sebaya di negara lain, berbagi ide, dan menciptakan inovasi yang berdampak,” tambah Dr. Bayu.

Langkah Strategis ke Depan
Bergabungnya Tuan Shafiq di International Advisory Board menjadi bagian dari visi jangka panjang STEM Indonesia untuk memperluas jejaring regional, meningkatkan kualitas program pendidikan STEM, dan membangun ekosistem yang lebih berkelanjutan.

Dengan dukungan para pakar internasional, STEM Indonesia menegaskan tekadnya untuk menjadi pusat inovasi dan edukasi yang tidak hanya mencetak generasi muda kreatif, tetapi juga terhubung dengan komunitas STEM di tingkat regional dan global.

Melalui sinergi ini, diharapkan akan lahir lebih banyak inisiatif kreatif, program edukasi kolaboratif, dan inovasi yang relevan dengan tantangan masa depan, sekaligus memperkuat posisi Indonesia dalam peta pendidikan STEM Asia Tenggara.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *