Jambi, 23 April 2025 – Dalam rangka menyongsong masa depan pendidikan Indonesia yang unggul dan berdaya saing global, Pemerintah Provinsi Jambi melalui Tenaga Ahli Gubernur (TAG) menyelenggarakan agenda strategis bertajuk Diskusi Rabuan dengan topik “Jambi International Boarding School for Science & Tech” (JIBS-ST). Diskusi yang diinisiasi BAPPEDA Provinsi Jambi ini dilaksanakan secara hybrid dan terbuka bagi para pemangku kepentingan, akademisi, dan masyarakat yang peduli terhadap pembangunan sektor pendidikan dan teknologi.
Acara yang dimoderatori oleh Prof. Dr. Drs. Sukendro, M.Kes, AIFO ini menghadirkan narasumber utama Dr. Eng. H. Bayu Indrawan, S.E., S.T., M.T., pendiri STEM Indonesia, yang menyampaikan paparan tentang urgensi pendirian sekolah berasrama bertaraf internasional berbasis sains dan teknologi di Provinsi Jambi. Dalam paparannya, Dr. Bayu menekankan bahwa JIBS-ST bukan hanya sebuah lembaga pendidikan, tetapi merupakan gerakan peradaban untuk menyiapkan SDM unggul yang siap bersaing di panggung global.
Program JIBS-ST ini selaras dengan visi program nasional “SMA Unggul Garuda” yang digagas oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran, dengan dukungan langsung dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi. Program ini mengarahkan penguatan SMA melalui pengembangan kompetensi siswa, peningkatan kapasitas pendidik, dan perbaikan tata kelola sekolah agar mampu menjadi jalan tol menuju universitas-universitas terbaik dunia.
Ketua TAG, Ir. H. Syahrassadin, M.Si, menyambut hangat gagasan ini dan menyatakan, “Kami sangat bangga karena Dr. Eng. Bayu Indrawan adalah putra daerah Jambi yang telah menorehkan prestasi nasional dan internasional. Beliau adalah the next B.J. Habibie from Jambi. Inilah momentum bagi kita untuk menghadirkan sekolah kelas dunia di tanah sendiri.”
Prof. Dr. Johannes, S.E., M.S., salah satu anggota Tim Ahli Gubernur, turut menambahkan urgensi percepatan eksekusi. “TAG perlu segera menyusun project statement teknis untuk disampaikan kepada Gubernur dan jajaran terkait. Jangan sampai kita tertinggal kereta dalam arus perubahan global di sektor pendidikan,” ujarnya.
Koordinator acara, Dr. Fahmi Rasyid, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan sinergi antara kajian akademik dan arah kebijakan daerah. “Diskusi Rabuan adalah ruang strategis untuk membumikan gagasan besar dalam format kebijakan konkret, dengan pendekatan keilmuan dan keberpihakan pada masa depan generasi muda.”
Seluruh peserta diskusi secara antusias menyatakan dukungan terhadap pendirian JIBS-ST, baik dari kalangan teknokrat, birokrat, maupun akademisi. Gagasan ini dipandang sebagai angin segar dalam transformasi pendidikan berbasis STEM di Indonesia, khususnya untuk memperkuat Jambi sebagai episentrum baru pendidikan unggul nasional.
Diskusi ini terselenggara atas kolaborasi antara BAPPEDA Provinsi Jambi, TAG, serta Pusat Studi Perencanaan Bisnis dan Investasi, Agroindustri dan Lingkungan – LPPM Universitas Jambi. Dengan semangat gotong royong, visi besar ini diharapkan menjadi titik awal lahirnya JIBS-ST sebagai mercusuar pendidikan teknologi di Indonesia.